Ingin bisnis bisa bertahan ditengah Pandemi? Rancang ulang bisnismu!

Salah satu cara untuk bisnis kita bisa bertahan ditengah kondisi Pandemi seperti sekarang ini adalah dengan merancang ulang strategi bisnis kita, tentunya dengan sebuah rancangan yang beda dari sebelumnya yang siap menghadapi dinamika perubahan karena adanya pandemic (develop agenda for change). Sebagaimana pesan dari guru kita, Coach Dr. Fahmi, Trainer sekaligus Mentor di Grounded Business Coaching, bahwa kita sebagai seorang pengusaha, harus bisa memutar otak bagimana caranya supaya bisnis atau usaha kita bisa bertahan saat kondisi krisis seperti ini. Embrace the challenge atau sigap disetiap tantangan bisnis adalah salah satu syarat yang dimiliki oleh pebisnis tangguh (business owner mentality).

Merebaknya kasus virus corona begitu mempengaruhi kehidupan banyak orang, dari segi kesehatan, pendidikan, dan termasuk segi ekonomi. Jumlah kasus Covid-19 yang terus bertambah ini membuat laju sejumlah bisnis pun melambat. Apalagi, masyarakat saat ini tengah mengurangi aktivitas di luar rumah seperti liburan atau belanja. Sehingga, banyak lini bisnis yang goyah, penjualan menurun drastis dan otomatis pendapatan pun ikut menurun.

Roda perekonomian pun melambat, pasar mulai sepi dan lesu, omzet menurun, begitu pula dengan produktivitas. Pemerintah pun telah menyiapkan antisipasi untuk membantu mendongkrak ekonomi dan menjaga daya beli, khususnya terhadap UMKM. Namun sebagai pebisnis, tentu kita juga harus menyiapkan strategi yang menarik dan cocok di kondisi sekarang (create compelling strategy) dengan cara merancang ulang semuanya supaya roda perekonomian bisnis kita tetap berjalan lancar. Lantas, apa yang bisa kita lakukan untuk tetap bisa bertahan saat menghadapi situasi seperti ini?

Tunjukkan Kepedulian Terhadap Situasi dan Pelanggan

Tunjukkan kepekaan kita dalam menanggapi musibah ini. Mengetahui apa yang pelanggan butuhkan (support people what they need), Tetap jaga komunikasi yang baik dengan pelanggan sebagai bentuk customer intimacy. Hati-hati dalam mempromosikan produk atau jasa yang kita jual. Jangan sampai bisnis kita terkesan seperti memanfaatkan situasi untuk membicarakan bisnis kita dan mencari keuntungan. Tentu hal ini akan memberikan citra yang buruk terhadap bisnis kita.

Salah satu hal yang bisa kita lakukan untuk menunjukkan kepedulian adalah dengan mengambil tindakan yang berfokus pada kepentingan publik, misalnya ikut memberikan arahan yang di imbau oleh pemerintah, membagikan fakta-fakta mengenai cara mencegah virus corona ataupun membuat program yang memberi dukungan nyata kepada mereka yang terdampak atau biasa kita sebut radiate positive energy. Intinya kita harus peduli dan memikirkan sosial mereka juga (human dignity).

Pesan ini bisa kita sampaikan lewat sarana komunikasi yang biasa kita gunakan, seperti email atau media sosial lainnya.

Berikan Distraksi yang Positif

distraksi disini adalah memusatkan perhatian menjauhi situasi yang tidak diinginkan dengan tujuan mengalihkan perhatian untuk mengurangi rasa tidak nyaman terhadap suatu objek. Terutama dilakukan pada pasien yang mengalami kecemasan atau gangguan rasa nyaman.

Situasi yang tidak pasti seperti sekarang membuat banyak orang merasa khawatir dan stres. Kondisi seperti ini bukanlah saat yang tepat untuk kita mempromosikan penjualan kita terlalu sering. Bukan hanya karena strategi seperti ini bisa berbalik menyerang bisnismu dan membuat citra bisnis kita menjadi buruk, tetapi juga kemungkinan besar tidak akan tepat sasaran dan tidak mencapai target yang diinginkan. Strategi dan timing yang salah bisa menjadikan pasar kita menolak keberadaan kita atau yang disebut Refusing Market.

Sebaiknya, kita pikirkan mengenai bagaimana bisnis kita bisa memberikan distraksi yang positif terhadap audiens atau biasa kita sebut dengan radiate positive energy. Misalnya dengan campaign yang menceritakan mengenai kepedulian kita terhadap audiens dengan penyampaian yang tepat.

Gunakan waktu seperti ini untuk kita berbagi informasi-informasi yang positif yang membuat audiens kita nyaman, tidak resah dan tidak cemas. Sehingga para audiens kita akan lebih loyal terhadap bisnis kita.

Lakukan Metode Transaksi Online

Untuk menghindari penyebaran virus corona, seperti imbauan dari pemerintah yang mengharuskan kita melakukan physical distancing, sebisa mungkin hindari transaksi langsung. Dengan kemudahan teknologi saat ini, transaksi pun bisa dengan mudah dilakukan lewat online seperti m-banking ataupun internet banking. Jadi kita tidak perlu repot-repot datang ke toko langsung atau bank untuk melakukan transaksi. Saat ini rata-rata bank sudah memiliki aplikasinya sendiri sehingga kita bisa memantau setiap transaksi yang kita lakukan secara realtime.

Kaji Ulang Anggaran & Jaga Cashflow

Finansial bisnis merupakan hal yang perlu diperhatikan terutama dalam kondisi seperti ini. Anggaran merupakan gambaran budget suatu bisnis yang penting untuk dilakukan, baik untuk mengevaluasi hasil kerja maupun membuat perencanaan dan target untuk periode atau tahun selanjutnya.

Dalam situasi krisis seperti ini, pebisnis haruslah bijak dalam mengambil keputusan. Apakah ada anggaran yang bisa di pangkas untuk memotong pengeluaran? Bagaimana dengan alur cashflow nya? Pastikan setiap transaksi tercatat dengan baik dan rapi supaya cashflow tetap seimbang.

Alihkan Strategi Penjualan ke Sistem Online

Di situasi seperti ini dimana masyarakat meminimalisir interaksi secara langsung, perilaku berbelanja masyarakat pun ikut berubah. Banyak kegiatan maupun transaksi yang beralih ke sistem online. Salah satu cara untuk menghadapi situasi krisis ini adalah sigap beradaptasi dengan keadaan, seperti mengalihkan strategi penjualan ke sistem online baik lewat website toko online ataupun media sosial.

Dengan demikian, pelanggan masih bisa mengakses produk atau jasa kita.
Jadi apapun bisnis kita, pastikan kita memiliki strategi dan perencanaan yang tepat (set clear big goal) agar bisnis kita tetap bisa berjalan dan bertahan di tengah kondisi krisis seperti saat ini.