Indonesia, negeri dengan ribuan pulau dan jutaan mimpi, menyimpan potensi luar biasa di pundak generasi mudanya. Fakta bahwa Indonesia memiliki jumlah universitas terbanyak kedua di dunia, melampaui raksasa seperti Amerika Serikat dan Cina, adalah bukti nyata dari tekad bangsa ini untuk membangun peradaban gemilang. Namun, angka yang mengesankan ini juga menghadirkan tantangan. Survei Goodstats yang menunjukkan 50% orang Indonesia memilih kuliah di luar negeri karena alasan kualitas, menyoroti kesenjangan antara kuantitas dan kualitas pendidikan tinggi di tanah air.

Di tengah hiruk-pikuk pembangunan dan arus globalisasi yang deras, generasi muda Indonesia dipanggil untuk menemukan jalannya sendiri. Bukan sekadar mengejar gelar atau gengsi, melainkan menggali potensi unik yang tersimpan dalam diri. Temukan “personal calling”mu, gairah yang membakar semangat, dunia yang ingin kamu taklukkan. Dedikasikan 100 jam per pekan untuk mengasah keahlian, hingga menjadi ahli, master, bahkan pendekar di bidang yang Anda cintai. Ingatlah, kesuksesan sejati bukan sekadar tentang pencapaian materi, melainkan tentang memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan bangsa.

Di tahun 2024, ketika dunia masih bergulat dengan dampak pandemi dan ketidakpastian ekonomi, generasi muda Indonesia memiliki peluang emas untuk menjadi agen perubahan. Dengan semangat gotong royong dan kreativitas tanpa batas, kita dapat membangun peradaban yang berlandaskan pengetahuan, keadilan, dan keberlanjutan. Universitas-universitas di seluruh negeri harus menjadi inkubator inovasi, tempat lahirnya solusi-solusi brilian untuk menjawab tantangan zaman. Kita tidak boleh puas dengan sekadar menjadi konsumen teknologi, melainkan harus menjadi produsen, pencipta, dan pemimpin di era digital ini (CF).

Ditulis 𝗖𝗼𝗮𝗰𝗵 𝗗𝗿. 𝗙𝗮𝗵𝗺𝗶,

Founder 𝗔𝗹 𝗙𝗮𝗿𝗮𝗯𝗶 𝗟𝗲𝗮𝗱𝗲𝗿𝘀𝗵𝗶𝗽 𝗦𝗰𝗵𝗼𝗼𝗹