Tantangan utama yang seringkali dihadapi oleh pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia adalah bagaimana menciptakan pelanggan setia. Banyak konsumen yang hanya membeli produk sekali dan kemudian beralih ke produk lain. Fenomena ini menunjukkan bahwa loyalitas konsumen tidak muncul dengan sendirinya, melainkan perlu dirancang melalui strategi pemasaran yang efektif.

Dalam dunia pemasaran, loyalitas pelanggan harus diciptakan dan tidak datang secara kebetulan. Ilmu pemasaran mengajarkan bagaimana produk yang biasa saja bisa direspons konsumen menjadi luar biasa. Ada cara dalam ilmu pemasaran untuk mengubah konsumen yang awalnya tidak tertarik menjadi pelanggan setia. Oleh karena itu, penting bagi pelaku UMKM untuk menguasai ilmu pemasaran. Mereka tidak cukup hanya memproduksi, tetapi juga harus memiliki strategi untuk memasarkan produk hingga sampai ke tangan konsumen.

Kualitas produk memang prioritas utama. Namun, tanpa didukung pemasaran yang andal, produk yang bagus bisa kalah bersaing dengan produk biasa yang dikemas dengan menarik. Artinya, ciptakan loyalitas konsumen dengan kemasan produk yang menarik. Setelah itu, perkuat dengan layanan maksimal kepada konsumen.

Banyak produk UMKM yang menawarkan kualitas bagus dengan kemasan dan desain menarik, namun seringkali layanan kepada konsumen dilupakan. Di era saat ini, konsumen cenderung ingin serba praktis dan nyaman. Model konsumen seperti ini merupakan peluang bagi pelaku UMKM. Layanan yang baik menjadi nilai tambah untuk menciptakan konsumen setia. Berikan kemudahan bagi konsumen dalam mendapatkan produk, mulai dari teknis pembelian hingga pengantaran.

Saya yakin, dengan layanan maksimal, pelanggan akan setia. Apalagi jika produk bersaing dengan lainnya, layanan ini juga memiliki nilai tinggi bagi konsumen. Penguasaan ilmu pemasaran sangat penting bagi pelaku UMKM di Indonesia, karena banyak yang kurang mengerti teknik pemasaran sehingga usaha mereka kurang berjalan baik. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan lembaga lain untuk mendampingi UMKM.

Sebagai entitas usaha yang jumlahnya mencapai 60 juta unit, UMKM telah menjadi penopang perekonomian negara dengan kontribusi 61 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Akan sangat disayangkan jika potensi besar ini tidak digarap secara maksimal. Saya optimistis, ketika UMKM berdaya, ekonomi Indonesia akan berdaulat dan kuat di pentas global. Target pertumbuhan ekonomi 8 persen bisa dicapai dalam lima tahun ke depan sebagai modal menuju Indonesia Emas. Untuk mencapai loyalitas konsumen, pelaku UMKM perlu memperhatikan beberapa aspek penting:

1. Kualitas Produk: Pastikan produk yang dihasilkan berkualitas baik dan memenuhi kebutuhan konsumen.
2. Kemasan dan Desain: Kemasan yang menarik dapat menjadi daya tarik bagi konsumen. Desain yang unik dan informatif dapat membuat produk lebih menonjol di pasaran.
3. Layanan Pelanggan: Di era digital ini, konsumen menginginkan layanan yang cepat, mudah, dan responsif. Berikan kemudahan dalam proses pembelian, pembayaran, dan pengiriman. Tanggapi keluhan dan pertanyaan konsumen dengan ramah dan profesional.
4. Strategi Pemasaran: Manfaatkan berbagai platform online dan offline untuk mempromosikan produk. Gunakan media sosial, marketplace, website, dan event untuk menjangkau target pasar.

Pemerintah dan berbagai lembaga dapat berperan dalam mendampingi UMKM. Program pelatihan, pendampingan, dan akses permodalan dapat membantu UMKM meningkatkan kapasitas dan daya saing.

Dengan dukungan dan pembinaan yang tepat, UMKM di Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang dan bersaing di pasar global. UMKM yang berdaya akan membawa Indonesia menuju ekonomi yang lebih kuat dan mandiri. Loyalitas konsumen yang kuat akan meningkatkan penjualan dan mendorong pertumbuhan ekonomi, menjadikan UMKM sebagai pilar ekonomi nasional menuju Indonesia Emas 2045. Ayooo Gemilangkan Indonesia (CF).