Tips Pengusaha Mencari Peluang-peluang Baru di Tengah Pandemi Corona.
Dec 14, 2020 2021-01-14 14:13Tips Pengusaha Mencari Peluang-peluang Baru di Tengah Pandemi Corona.
Seorang pengusaha, seyogyanya bisa menjadi good opportunity seeker yang mampu mencari peluang-peluang baru ditengah Pandemi corona saat ini. Jika tidak, maka bisnis yang dia bangun akan mengalami kelesuan pada roda perekonomiannya. Melihat wabah covid-19 yang semakin merebak ke segala sisi Indonesia, dinilai akan membawa perubahan dalam segi bisnis ke depan. Terutama dalam perilaku konsumen dan cara konsumsi. Oleh karena itu, pentingnya identifikasi konsumen dan perilaku konsumsi itu sendiri. Caranya: survey data (grab the data), dan observasi (observe the situation) tentang hal baru apa yang sedang berkembang saat ini maupun jangka panjang (Analyze future trends).
Dilansir dari CNN Indonesia, bahwa Presiden Jokowi pesimistis pertumbuhan ekonomi domestik tahun ini akan mencapai target di kisaran 5 hingga 5,4%. Keraguan ini dipicu karena perekonomian dunia rontok dari 3% menjadi 1,5% atau bahkan lebih rendah lagi karena diakibatkan oleh virus corona ini.
Beliau juga mengatakan bahwa perekonomian di Indonesia juga akan mengalami penurunan dari yang semula 5% sampai 5,4%.
Salahsatu antisipasi dari pemerintah yaitu akan memberikan insentif terhadap dunia usaha, khususnya sektir usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan sektor informal.
Merebaknya virus corona mempengaruhi industri dan sektor usaha. Banyak sektor industri dan usaha yang terganggu hingga mengalami penurunan drastis. Industri pariwisata, industri manufaktur, hingga Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Tidak hanya mengganggu pada sektor industri dan usaha, pandemi corona ini juga mengakibatkan menambahnya pengangguran. Banyak perusahaan yang mengalami penurunan hingga membuat para pekerjanya diberhentikan. Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memprediksi, bahwa dalam skenario berat potensi pengangguran akan bertambah 2,92 juta orang dan sangat besar bisa mencapai 5,23 juta.
Selain berdampak kepada sektor usaha dan pengangguran, Pengamat Ekonomi dari Universitas Airlangga yaitu Wisnu Wibowo, menilai bahwa pandemi Corona juga membawa perubahan dalam perilaku konsumen dan konsumsi. Hal ini juga sekaligus sebagai momentum ekonomi digital dan kreatif sebagai Value innovation.
Momentum berkembangnya ekonomi digital itu juga seiring anjuran dari pemerintah yang mengimbau setiap masyarakat untuk bisa bekerja dari rumah, ibadah dari rumah, dan belajar dari rumah, menjaga jarak fisik, serta menghindari kerumunan. Adapun anjuran tersebut untuk memutus rantai penyebaran wabah virus corona tersebut.
Hal ini berdampak pada banyak sektor usaha. Namun, kita dapat melihat bahwa sektor usaha jasa pengantaran, produk makanan beku, dan produk kesehatan. Mereka lah yang berpotensi tumbuh dan bertahan ke depan. Begitu juga dengan sektor pendidikan. Sektor pendidikan yang sekarang mulai gencar dilakukan secara online juga. Jika jasa pendidikan umum atau konvensional tidak mengantisipasi, maka akan ketinggalan karena tergantikan oleh aplikasi dan sistem online.
Dengan ini, kita melihat adanya perubahan prilaku konsumsi masyarakat. Karenanya, kita sebagai pengusaha penting mengidentifikasi perilaku konsumsi dan konsumen dalam dalam upaya menghasilkan barang yang dibutuhkan oleh masyarakat saat ini (support people what they need).
Di tengah pandemi wabah corona saat ini, ada sejumlah sektor usaha yang dapat menjadi peluang. Dengan begitu ini dapat menciptakan peluang usaha bagi kita. Sebagaimana yang dikatakan oleh Coach Dr. Fahmi, bahwasanya seorang pengusaha harus mampu adaptasi dan saatnya melakukan launching produk baru dan usaha baru demi recovery bisnis yang saat ini mengalami penurunan karena corona, misalnya.
Saat ini, sektor usaha yang menjadi peluang untuk kita pasarkan itu antara lain adalah industri makanan beku karena jaga jarak fisik atau physical distancing memunculkan kebutuhan akan produk makanan tahan lama sebagai persediaan makanan untuk kurangi frekuensi belanja. Kemudian, peralatan kesehatan, kebutuhan masyarakat dan tenaga medis akan alat pelindung diri (APD) seperti masker dan hand sanitizer akan meningkat. Usaha jasa antar dan produk inovatif lainnya.
Sedangkan dalam jangka panjang, sektor usaha yang berpeluang antara lain industri berbasis online. Seperti beberapa produk yang memiliki prospek pasar adalah software pendidikan, media pembelajaran dan hiburan digital, serta belanja online.
Selanjutnya jasa layanan antar barang dan makanan. Disini kita melihat adanya peningkatan permintaan untuk memenuhi kebutuhan individu akan makanan dan barang konsumsi harian tanpa harus meninggalkan rumah.
Kemudian, jasa layanan gaya hidup yang sehat, kesehatan dan psikologi. “Kebutuhan konsultasi akan gaya hidup sehat untuk konsultasi untuk penanganan permasalahan kesehatan mental akan melonjak saat ini.
Peluang usaha lainnya yaitu di industri farmasi, produk herbal dan makanan kesehatan yang saat ini banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Ancaman pandemi wabah corona ini akan meningkatkan permintaan produk-produk yang dapat memperkuat imunitas sehingga akan meningkatkan omzet industri ini.
Seyogyanya seorang pengusaha dapat membaca dan melihat peluang-peluang tersebut, peka disetiap peluang (opportunity seeker). Lakukanlah perpindahan kompeten untuk sementara (dalam jangka waktu pendek) ini, lakukan launching produk baru tanpa harus meninggalkan produk lama. Lihat kebutuhan pasar saat ini, sehingga kita tetap bisa bertahan, survive dan eksis ditengah wabah corona saat ini. Selamat berjuang.