Islam adalah agama mayoritas di Indonesia. Masuk akal jika Piagam Jakarta mengilhami Pancasila sebagai dasar negara.

Islam dan Peradaban Islam, pada masa kejayaannya, telah melahirkan banyak ilmuwan dan inovator yang memberikan kontribusi signifikan bagi kemajuan teknologi dan sains dunia. Salah satu contohnya adalah Al-Jazari, seorang polymath abad ke-12 yang merancang sistem pompa air canggih untuk mengairi kebun dan menyediakan air bersih bagi masyarakat. Sistem ini menjadi cikal bakal sistem sanitasi modern yang kita kenal sekarang.

Dalam bidang kesehatan, Ibnu Sina (Avicenna) merupakan tokoh penting yang menulis “The Canon of Medicine”, sebuah ensiklopedia medis yang menjadi rujukan utama di Eropa selama berabad-abad. Kontribusinya dalam bidang farmakologi dan pengobatan penyakit menular sangat besar, dan karyanya masih dipelajari hingga saat ini.

Di bidang astronomi, Al-Battani (Albategnius) adalah seorang astronom Muslim yang terkenal dengan pengamatannya yang akurat tentang pergerakan bintang dan planet. Karyanya menjadi dasar bagi perkembangan astronomi modern, dan namanya diabadikan dalam sebuah kawah di bulan.

Tidak hanya itu, peradaban Islam juga melahirkan filsuf besar seperti Al-Farabi, yang dikenal sebagai “Guru Kedua” setelah Aristoteles. Al-Farabi mengembangkan pemikiran filsafat Islam yang memadukan unsur-unsur filsafat Yunani dengan ajaran agama Islam. Karyanya tentang musik, “Kitab al-Musiqa al-Kabir”, menjadi rujukan penting dalam perkembangan musik klasik Barat.

Menjelang 100 tahun kemerdekaan, Indonesia dapat mengambil inspirasi dari peradaban Islam yang kaya akan ilmuwan dan inovator. Dengan investasi dalam pendidikan dan penelitian, serta dukungan terhadap bakat-bakat muda, Indonesia dapat melahirkan generasi penerus yang mampu membawa bangsa ini menuju kemajuan dan kemandirian.

Ditulis Coach Dr. Fahmi

Founder Al Farabi Leadership School